DAFTAR VIDEO CALEG DPRD BERMASALAH TERTANGKAP BASAH MENGHALALKAN CARA UNTUK MENJADI WAKIL RAKYAT.
Kata caleg identik dengan orang yang ingin atau berharap duduk mewakili suara rakyat, ternyata ada saja yang berpikiran menhalalkan semua cara untuk mencapainya. Apa yang akan terjadi jikalau orang orang tersebut berhasil menjadi Wakil Rakyat ?.
VIDEO 1, VIDEO 2,
VIDEO 3, VIDEO 4
Selasa, 31 Desember 2013
Jumat, 20 Desember 2013
CALEG DPRD DKI JAKARTA DAMINI EMELI SH NO.URUT 3
Siap Mewujudkan Jakarta Lebih Sejahtera
CALEG DPRD DKI JAKARTA Damini Emeli SH. Adalah Putri Kelima Pasangan Djalaludin dan Upik Nursiah.
CALEG DPRD DKI 2014 DAMINI EMELI SH NO.URUT 3 |
Caleg DPRD DKI Jakarta Damini Emeli SH. Lahir 4 Februari 1975 adalah seorang Wirausaha, walaupun terbilang umurnya yang masih belia, Caleg DPRD DKI Jakarta ini telah memiliki serta mengembangkan usahanya menyebar di beberapa Provinsi. Selain berkarir Caleg DPRD DKI Jakarta Damini Emeli SH. juga seorang istri dengan 2 putri , Venus, Nilam, 1 putra Dimas yang masih memerlukan perhatiannnya. Terkadang kepeduliannya terhadap orang serta lingkungan disekitarnya yang banyak menyita waktunya. Caleg DPRD DKI Jakarta Damini Emeli SH. memang terkesan lemah lembut dan rendah hati dalam pembawaanya akan tetapi memiliki hati yang kuat untuk dapat membawa Jakarta ke PERUBAHAN yang lebih baik khususnya untuk wilayah Jakarta yang padat dan kumuh. Dia mengatakan bahwa mudah sekali tersentuh jikalau melihat sisi kehidupan disekitarnya yang jauh dari harapannya. Ada cerita dari Caleg DPRD DKI Damini Emeli SH. saat melihat seorang ibu membeli sayur dengan hanya memiliki uang 2000 Rupiah sambil memelas kepada pemilik warung nasi untuk menambah kuah sayur yang ia beli untuk makan 4 orang anaknya. Ada kesedihan yang ia rasakan dari keadaan itu, sampai akhirnya Caleg DPRD DKI Jakarta Damini Emeli SH. memutuskan dan terpanggil untuk mengikuti rencana arus besar PERUBAHAN berpartisipasi dalam memajukan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat kecil Jakarta khususnya. Caleg DPRD DKI Damini Emeli SH. mempunyai harapan perubahan dan ingin memberikan sumbangsihnya sebagai anak bangsa. Perkataan CALEG DPRD DKI Damini Emeli SH. yang harus di ingat adalah bahwa "seharusnya bangsa yang kaya ini seandainya pemimpinnya jujur dan tidak korupsi, maka masyarakatnya akan lebih sejahtera dan kaya bahkan akan menyamai negara-negara maju lainnya"
Hanya kita yang mampu menolong bangsa kita sendiri, mari kita mengikuti gelombang arus besar Gerakan Perubahan dengan memilih Partai No.1 dan Caleg No.3 Damini Emeli SH. demikian diakhir pembicaraan dengannya.
Kisah Pemikul Tandu Jenderal Soedirman yang terlupakan hidup miskin
DJUWARI
( Sosok Pemikul Tandu Panglima Besar Jendral Soedirman )
Melihat sosok Djuwari tak nampak kegagahan pemuda berumur 21 tahun yang 61 tahun lalu memanggul Panglima Besar. Namun dipandang lebih dekat, baru tampak sisa-sisa kepahlawanan pemuda Djuwari. Sorot mata kakek 13 cucu itu masih menyala, menunjukkan semangat perjuangan periode awal kemerdekaan.
Sang pemanggul tandu Panglima Besar itu mengenakan baju putih teramat lusuh yang tidak dikancingkan. Sehingga angin pegunungan serta mata manusia bebas memandang perut keriputnya yang memang kurus. Sedangkan celana pendek yang dipakai juga tak kalah lusuh dibanding baju atasan.
Rumah-rumah di Dusun Goliman termasuk area kediaman Djuwari tak begitu jauh dari kehidupan miskin. Beberapa rumah masih berdinding anyaman bambu, jika ada yang bertembok pastilah belum dipermak semen. Sama halnya dengan kediaman Djuwari yang amat sederhana dan belum dilengkapi lantai.
“Sing penting wes tau manggul Jenderal, Pak Dirman. Aku manggul teko Goliman menyang Bajulan, iku mlebu Nganjuk,” ujar suami almarhum Saminah itu ketika ditanya balas jasa perjuangannya.
Dia bercerita, memanggul tandu Pak Dirman (panggilannya kepada sang Jenderal) adalah kebanggaan luar biasa. Kakek yang memiliki tiga cicit itu mengaku memanggul tandu jenderal merupakan pengabdian. Semua itu dilakukan dengan rasa ikhlas tanpa berharap imbalan apapun.
Sepanjang hidupnya menjadi eks pemanggul tandu Soedirman, keluarga Djuwari beberapa kali didatangi cucu Panglima Besar. Pernah suatu kali diberi uang Rp 500 ribu, setelah itu belum ada yang datang membantu. Pemerintahan yang cukup baik kepadanya adalah pada zaman Soeharto, sesekali dia digelontor bantuan beras.
“Biyen manggule tandu yo gantian le, kiro-kiro onok wong pitu, sing melu manggul teko Goliman yaiku Warso Dauri (kakak kandungnya), Martoredjo (kakak kandung lain ibu) karo Djoyo dari (warga Goliman),” akunya.
Perjalanan mengantar gerilya Jenderal Soedirman seingatnya dimulai pukul 8 pagi, dengan dikawal banyak pria berseragam. Rute yang ditempuh teramat berat karena melewati medan berbukit-bukit dan hutan yang amat lebat. Seringkali perjalanan berhenti untuk beristirahat sekaligus memakan perbekalan yang dibawa.
“Teko Bajulan (Nganjuk), aku karo sing podho mikul terus mbalik nang Goliman. Wektu iku diparingi sewek (jarit) karo sarung,” imbuhnya.
Ayah dari empat putra dan empat putri itu menambahkan, waktu itu, istrinya (sudah dipanggil Tuhan setahun lalu) amat senang menerima sewek pemberian sang Jenderal. Saking seringnya dipakai, sewek itupun akhirnya rusak, sehingga kini Djuwari hanya tinggal mewariskan cerita kisahnya mengikuti gerilya.
“Pak Dirman pesen, urip kuwi kudu seng rukun, karo tonggo teparo, sak desa kudu rukun kabeh,” katanya. (Hidup itu harus rukun sama tetangga sekampung harus rukun semua)
Dari empat warga Dusun Goliman yang pernah memanggul tandu Panglima Besar, hanya Djuwari seorang yang masih hidup. Putra Kastawi dan Kainem itu masih memiliki kisah dan semangat masa-masa perang kemerdekaan. Ketika ditanya soal periode kepemimpinan Presiden Soekarno hingga SBY, Djuwari dengan tegas mengatakan tidak ada bedanya atau tidak ada PERUBAHAN.
Semua pemimpin kita telah melupakan pesan dari pendiri Bangsa ini termasuk melupakan jasa jasa mereka.
Melihat sosok Djuwari tak nampak kegagahan pemuda berumur 21 tahun yang 61 tahun lalu memanggul Panglima Besar. Namun dipandang lebih dekat, baru tampak sisa-sisa kepahlawanan pemuda Djuwari. Sorot mata kakek 13 cucu itu masih menyala, menunjukkan semangat perjuangan periode awal kemerdekaan.
Sang pemanggul tandu Panglima Besar itu mengenakan baju putih teramat lusuh yang tidak dikancingkan. Sehingga angin pegunungan serta mata manusia bebas memandang perut keriputnya yang memang kurus. Sedangkan celana pendek yang dipakai juga tak kalah lusuh dibanding baju atasan.
Rumah-rumah di Dusun Goliman termasuk area kediaman Djuwari tak begitu jauh dari kehidupan miskin. Beberapa rumah masih berdinding anyaman bambu, jika ada yang bertembok pastilah belum dipermak semen. Sama halnya dengan kediaman Djuwari yang amat sederhana dan belum dilengkapi lantai.
“Sing penting wes tau manggul Jenderal, Pak Dirman. Aku manggul teko Goliman menyang Bajulan, iku mlebu Nganjuk,” ujar suami almarhum Saminah itu ketika ditanya balas jasa perjuangannya.
Dia bercerita, memanggul tandu Pak Dirman (panggilannya kepada sang Jenderal) adalah kebanggaan luar biasa. Kakek yang memiliki tiga cicit itu mengaku memanggul tandu jenderal merupakan pengabdian. Semua itu dilakukan dengan rasa ikhlas tanpa berharap imbalan apapun.
Sepanjang hidupnya menjadi eks pemanggul tandu Soedirman, keluarga Djuwari beberapa kali didatangi cucu Panglima Besar. Pernah suatu kali diberi uang Rp 500 ribu, setelah itu belum ada yang datang membantu. Pemerintahan yang cukup baik kepadanya adalah pada zaman Soeharto, sesekali dia digelontor bantuan beras.
“Biyen manggule tandu yo gantian le, kiro-kiro onok wong pitu, sing melu manggul teko Goliman yaiku Warso Dauri (kakak kandungnya), Martoredjo (kakak kandung lain ibu) karo Djoyo dari (warga Goliman),” akunya.
Perjalanan mengantar gerilya Jenderal Soedirman seingatnya dimulai pukul 8 pagi, dengan dikawal banyak pria berseragam. Rute yang ditempuh teramat berat karena melewati medan berbukit-bukit dan hutan yang amat lebat. Seringkali perjalanan berhenti untuk beristirahat sekaligus memakan perbekalan yang dibawa.
“Teko Bajulan (Nganjuk), aku karo sing podho mikul terus mbalik nang Goliman. Wektu iku diparingi sewek (jarit) karo sarung,” imbuhnya.
Ayah dari empat putra dan empat putri itu menambahkan, waktu itu, istrinya (sudah dipanggil Tuhan setahun lalu) amat senang menerima sewek pemberian sang Jenderal. Saking seringnya dipakai, sewek itupun akhirnya rusak, sehingga kini Djuwari hanya tinggal mewariskan cerita kisahnya mengikuti gerilya.
“Pak Dirman pesen, urip kuwi kudu seng rukun, karo tonggo teparo, sak desa kudu rukun kabeh,” katanya. (Hidup itu harus rukun sama tetangga sekampung harus rukun semua)
Dari empat warga Dusun Goliman yang pernah memanggul tandu Panglima Besar, hanya Djuwari seorang yang masih hidup. Putra Kastawi dan Kainem itu masih memiliki kisah dan semangat masa-masa perang kemerdekaan. Ketika ditanya soal periode kepemimpinan Presiden Soekarno hingga SBY, Djuwari dengan tegas mengatakan tidak ada bedanya atau tidak ada PERUBAHAN.
Semua pemimpin kita telah melupakan pesan dari pendiri Bangsa ini termasuk melupakan jasa jasa mereka.
Selasa, 17 Desember 2013
CALEG DPR RI 2014 Dra. Diennaryati Tjokrosuprihartono M.Psi
CALEG 2014 DPR RI PARTAI NASDEM |
KLIK KE GAMBAR (VIDEO) CALEG DPR RI 2014 NO. URUT 1 PARTAI NASDEM Dra. Diennaryati Tjokrosuprihartono M.Psi
Sosok Wanita Cerdas dan Mandiri
Sosok Wanita Cerdas dan Mandiri
Siap Menciptakan Indonesia Cerdas, Berbudaya, Berbudi, dan PeduliCALEG DPR RI 2014 Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono M.Psi adalah sosok wanita karir yang
memiliki integritas tinggi. Betapa tidak, meski terlahir sebagai anak
seorang diplomat, CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro sapaan akrabnya- tidak tumbuh sebagai
pribadi yang manja. Sejak masa sekolah selalu aktif mengikuti kegiatan,
mulai menjadi anggota OSIS, menjadi anggota paduan suara, dan mengikuti
kesenian menari. Bahkan, putri sulung pasangan Moch Dimmyati Moesanip
dan Zubaeda Thamrin ini pernah mendapat penghargaan sebagai siswa
terbaik di Kota Madya Bogor.
Demikian juga saat melanjutkan ke jenjang perkuliahan di Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia. Dieny Tjokro aktif dalam organisasi
mahasiswa. Wanita kelahiran Paris 3 Januari 1954 ini dipercaya menjadi
Ketua Kesenian Senat Mahasiswa dan juga Wakil Ketua Dewan Kesenian
Mahasiswa tingkat universitas.
Perkembangan masa remaja di dunia kampus juga tidak mengubah sikap
kemandiriannya. Meski baru menginjak semester III, CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro telah
bekerja paruh waktu sebagai guru taman bermain Istana Kanak-Kanak
bersama Kak Seto Mulyadi. "Saya diajarkan untuk belajar mengembangkan
potensi yang ada pada diri saya, tanpa harus tergantung pada orang
lain," ungkapnya.
Kemandirian cucu Muhammad Hoesni Thamrin ini semasa kuliah ternyata
menarik perhatian Tjokrosuprihatono, putra Gubernur DKI Tjokropranolo
kala itu. Kemudian pasangan ini menikah tahun 1977 dan berhenti mengajar
di Istana Kanak-Kanak asuhan Kak Seto Mulyadi. Dari pernikahannya,
CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro dan suaminya dianugerahi empat anak. Kini keduanya sudah
memiliki enam orang cucu tersayang. "Walau mertua saya gubernur, saya
kuliah tetap naik bus umum dari rumah ke kampus. Kami benar-benar
diajarkan untuk hidup mandiri," kenang CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro.
Setelah lulus kuliah, karir CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro diawali sebagai pegawai negeri
sipil di Universitas Indonesia tahun 1985. Dengan prestasi yang
cemerlang, tahun 1997-2004 CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro diberi kepercayaan sebagai Wakil
Dekan IV bidang Penelitian, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas
Psikologi UI kemudian berlanjut pada periode kedua, yakni tahun
2004-2008 kembali diangkat sebagai Wakil Dekan II bidang Non Akademik
Fakultas Psikologi UI.
Karirnya sebagai dosen ternyata membentuk CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro semakin mencintai
dunia pendidikan. Ia bertekad mewujudkan masyarakat Indonesia cerdas.
Segudang kegiatan pun dilakoninya, mulai menjadi Anggota Tim
Sub-Consorsium pendidikan Ibu dan Anak Depdiknas, Diklusepora
(1987-1989), Anggota Tim Pengembangan Kurikulum Taman Kanak-kanak
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1987-1988), Koordinator dan
Pengajar Pengembangan Pribadi John Robert Power (1985-1998), Pengajar
Khusus Lembaga Duta Bangsa (2001-2003).
Selain itu, CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro juga sebagai penggagas dan sekaligus pendiri
Taman Pengembang Anak Makara Universitas Indonesia tahun 2008, yakni
tempat penitipan anak di mana dalam tempat penitipan anak tersebut
terdapat banyak program stimulasi yang mengembangkan potensi anak dan
juga terjaminnya kesehatan anak. Program ini juga bekerjasama dengan
FKUI, FKG UI dan FIK UI. Pemeriksaan medis, perawatan anak dan
pemeriksaan gigi anak dilakukan secara rutin dengan cara yang
menyenangkan. Anak anak juga diperkenalkan dengan budaya dan kebiasaan
berkehidupan di Indonesia. CALEG DPR RI 2014 Dienny Tjokro juga sebagai konsultan Dirjen
PAUD dan PAUDNI Kemenduikbud RI dalam mengembangkan kegiatan PAUD di
daerah yang membutuhkan bantuan pemerintah.
Selain itu, Dieny Tjokro juga mengembangkan home educare bersama
Shelomita dan Alifa, yaitu LANGKAHKU. Salah satu programnya adalah
pengembangan stimulasi anak-anak TK di rumah setelah jam sekolah,
meliputi hampir semua aspek kehidupan anak yang belum tersentuh, juga
terdapat program parenting dan pendidikan masyarakat. Saat ini CALEG DPR RI 2014 Dieny
Tjokro terus melakukan road show ke seluruh Indonesia untuk menyampaikan
tentang Parenting dan juga mengajar matakuliah Parenting pada
pendidikan Magister Terapan Psychologi Anak Usia Dini di Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia. Mendalami PAUD, kurikulum pendidikan
guru PAUD dan melakukan studi berkaitan dengan kerangka tujuan
Pendidikan dan Undang-Undang. CALEG DPR RI 2014
Dieny Tjokro juga dipercaya untuk membentuk dan secara aktif terlibat
dalam mengembangkan pendidikan Double Degree Program atau Twinning
Program, yang dibuat antara Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
dengan School of Psychology University of Queensland, program ini
berjalan sejak tahun 2000 sampai saat ini. Dalam program ini, mahasiswa
yang lulus mendapat dua gelar sekaligus, yaitu gelar Bachelor of Art
(BA) dari University of Queensland dan Sarjana Psikologi dari
Universitas Indonesia. Program tersebut telah mendapat penghargaan dari
Pemerintah Australi. Di mana CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro dianugerahi Ajunct Professor
dari University of Queensland.
Dieny Tjokro juga pernah menjadi pengasuh rubrik Cita-Cita di majalah
Pertiwi pada tahun 1988. Setelah itu Majalah Pertiwi tidak terbit lagi.
Kini, CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro lebih banyak diminta menjadi nara sumber dalam acara
talk show di televisi. Kerap memberi ceramah pendidikan dan perkembangan
remaja di BKKBN, Kemenkes, dll. Demikian pula yang berkaitan dengan
PAUD. Ceramah dan workshop CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro biasanya berkaitan dengan tema
pengembangan dan stimulasi anak usia dini di Indonesia.
Di samping itu, Dieny juga mendalami semacam kursus dan workshop serta
mengobservasi pendidikan PAUD di Selandia Baru dan di Australia. Pernah
mengikuti seminar PAUD di Jakarta yang diberikan oleh Dr. Pamela Pelps,
pakar pendidikan anak usia dini.
Segudang prestasi ini, kata Dieny, tidak lepas komitmen pribadi yang
ingin tetap mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia. Hingga akhirnya
wanita yang juga menjadi kandidat program doktor ini bergabung dengan
Partai Nasdem dan mencalonkan diri sebagai wakil rakyat untuk DKI
Jakarta. Perjuangannya untuk rakyat ini diwarisi dari sang kakek, bahkan
petuah sang kakek kini diadopsi menjadi prinsip hidup CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro.
"Jika memperjuangkan sesuatu, pastikan bahwa bukan hanya kepentinganmu
saja yang diperjuangkan, tetapi juga kepentingan banyak orang. Petuah
dari kakek saya Muhammad Hoesni Thamrin ini menjadi salah satu prinsip
hidup yang saya pegang," kata CALEG DPR RI 2014 Dieny Tjokro.
Politik Aktualisasi Diri Bukan Ajang Jual Diri
TEMPO.CO, Jakarta
- Menjadi politisi dalam usia muda memang menimbulkan pertanyaan banyak
pihak. "Ini yang aku rasakan sejak menjadi caleg salah satu partai
dalam usia yang masih muda. Aku ditanya, "memang kamu bisa apa?" "serius
kamu bisa melakukan kerja atau mengubah negeri ini?" Yang menyakitkan
perkataan "ingat politik untuk itu ajang jual diri" Pokoknya seru deh,"
kata CALEG DPR RI 2014 Lathifa Marina Al Anshori dalam acara diskusi terbatas fenomena
caleg kalangan muda di kawasan Setibudi, Rabu 20 November 2013.
CALEG DPR RI 2014 Lathifa, kelahiran Samarinda, 20 Agustus 1992 ini sebelumnya adalah presenter dan koresponden Metro TV di Timur Tengah. CALEG DPR RI 2014 Lathifa juga pernah menjadi koresponden eNews TV di Johanessburg Afrika Selatan sebagai analis politik Timur Tengah dan Afrika sampai sekarang.
CALEG DPR RI 2014 Lathifa, kelahiran Samarinda, 20 Agustus 1992 ini sebelumnya adalah presenter dan koresponden Metro TV di Timur Tengah. CALEG DPR RI 2014 Lathifa juga pernah menjadi koresponden eNews TV di Johanessburg Afrika Selatan sebagai analis politik Timur Tengah dan Afrika sampai sekarang.
"Aku mau terjun ke dunia politik karena aku merasa punya ilmu dan
pengalaman sebagai jurnalis, Dulu aku bercita-cita mau jadi diplomat
atau duta besar. Boleh dong, wajar saja kan?" kata wanita muda yang
menjadi lulusan Indonesia pertama dari Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Politik, Universitas Cairo – Mesir, dengan gelar Bachelor of Art in
Political Science pada Juni tahun ini.
CALEG DPR RI 2014 Lathifa menempuh kuliah politik di Mesir pada 2009 akhir. Dan anak ke dua dari tiga bersaudara ini mengatakan. "Dalam politik yang aku tekuni ini aku ingin aktualisasi diri dengan memberikan kemampuan yang aku miliki. Aku enggak setuju kalau politik dicap ajang jual diri. Aku yang orang muda tertantang untuk ikut bikin sesuatu bagi negara masa tidak boleh?" ujarnya serius.
CALEG DPR RI 2014 Lathifa menjadi caleg nomor 2 untuk dapil DKI Jakarta. "Enggak muluk-muluk, sebagai orang muda, aku pingin dong memberikan yang aku miliki untuk negeri ini. Kalau dibilang naif, terserah tapi kehadiranku justru bisa memotivasi orang muda lain supaya ikut memikirkan negeri ini bukan bersikap pesimis apalagi apatis. Lima atau sepuluh tahun berikut, anak-anak seusiaku yang akan pegang negara. Makanya kita mesti siap menyambut challenge ini," ujarnya panjang lebar.
CALEG DPR RI 2014 Lathifa menempuh kuliah politik di Mesir pada 2009 akhir. Dan anak ke dua dari tiga bersaudara ini mengatakan. "Dalam politik yang aku tekuni ini aku ingin aktualisasi diri dengan memberikan kemampuan yang aku miliki. Aku enggak setuju kalau politik dicap ajang jual diri. Aku yang orang muda tertantang untuk ikut bikin sesuatu bagi negara masa tidak boleh?" ujarnya serius.
CALEG DPR RI 2014 Lathifa menjadi caleg nomor 2 untuk dapil DKI Jakarta. "Enggak muluk-muluk, sebagai orang muda, aku pingin dong memberikan yang aku miliki untuk negeri ini. Kalau dibilang naif, terserah tapi kehadiranku justru bisa memotivasi orang muda lain supaya ikut memikirkan negeri ini bukan bersikap pesimis apalagi apatis. Lima atau sepuluh tahun berikut, anak-anak seusiaku yang akan pegang negara. Makanya kita mesti siap menyambut challenge ini," ujarnya panjang lebar.
Jumat, 13 Desember 2013
SILATURAHMI TEMU KENAL DPC, DPRT PARTAI NASDEM KEMAYORAN
SILATURAHMI DPC, DPRT PARTAI NASDEM se KEMAYORAN (LIHAT VIDEO DOC.)
CALEG 2014 PARTAI NASDEM CILOTO 14-15 SILATURAHMI BERSAMA NASDEM KEMAYORAN |
PERUBAHAN ITU HARUS terlaksana dari dalam diri kita terlebih dahulu sebelum kita dapat merubah sesuatu yang lebih besar dari itu. PERUBAHAN ITU HARUS dan jangan kau hancurkan kebanggaan kami hanya dengan setitik nila yang akan merusak susu sebelanga. Salam Perubahan, Satu untuk semua Semua untuk satu. Oleh NasDem Kemayoran.
VIDEO DOC NASDEM KEMAYORAN : VIDEO 1, VIDEO 2, VIDEO 3
Rabu, 11 Desember 2013
"Disaat seorang mengatakan paling pintar atau berpengalaman dalam berpolitik saat itu pulalah dia yang paling bodoh"
"Disaat seorang merasa paling pintar berpengalaman dalam berpolitik saat itu pulalah dia yang paling bodoh" Oleh Evry Sudharsono
Pembelajaran dalam berpolitik tidak didapat dari pendidikan Formal seperti tingkatan dalam jenjang pendidikan sekolah namum Politik sama halnya dengan proses belajar yang terus berkelanjutan tanpa berhenti kecuali kita keluar dari ranah politik tersebut. Tangga demi tangga dimulai dari tangga pertama hingga tangga berikutnya harus di ikuti untuk mendapatkan pembelajaran dalam berpolitik. Banyak orang dalam pengamatan saya belum cukup untuk siap dalam pertarungan politik alias di paksakan, akibatnya dari itu semua yang terjadi adalah merasa paling pintar paling lama atau paling mengerti. Jikalau dalam memori kepala belum di penuhi dengan apa yang saya namakan dengan Historical of Politic dan Kronologi atau dalam kata lain adalah rekam jejak politik berarti anda belum belajar berpolitik dengan sebenar benarnya. Sebab hal penting yang perlu di ingat oleh para politikus harus menguasai hal yang saya sebutkan diatas. Disetiap negara etika berpolitik berbeda beda. Yang terjadi di Indonesia politik dapat berubah setiap saat setiap waktu bahkan setiap detik. Media merupakan bagian yang penting saat ini untuk digunakan para politikus untuk menimbulkan opini publik. Sadar atau tidak sadar saat ini pikiran kita sedang dibawa oleh politikus mencerna teka teki ke arah mana politik akan membentuk opini. Cermatilah baik baik, belajar politik semestinya dari orang yang bukan hanya lama berkecimpung di dunia politik akan tetapi dari orang yang dapat menganalisa dampak dari Media yang digunakan untuk membentuk opini. Nasdem Kemayoran
Minggu, 08 Desember 2013
Jumat, 06 Desember 2013
PARTAI NASDEM DI JAKCLOTH 2013 PARKIR TIMUR SENAYAN 5-8 DESEMBER 2013
Kunjungi dan meriahkan JakCloth bulan desember 2013
Event JakCloth YES ( Year End Sale) Laugh Out Loud bulan Desember 2013
Tanggal : 5 – 8 Desember 2013
Tempat : Parkir Timur Senayan, Jakarta
- Presale : Rp. 15.000,- (dapatkan tiket di Indomaret)
- On the spot : Rp. 20.000,-
PARTAI NASDEM PARTAINYA ANAK MUDA HADIR DI JAKCLOTH 2013 VIDEONYA
JakCloth Year End Sale sebuah bazaar
akhir tahun dengan banyak program SALE yang akan diikuti oleh 360
Clothing Brand, 120 Band serta berbagai diskon yang menarik, jangan
sampai kamu kelewatan acara seru ini!. Selain akan ada bazaar clothing
juga akan ada live music, stand up comedy dan acara menarik lainnya. Partai Nasdem sebagai salah satu partainya anak muda hadir untuk memeriahkan acara ini sebagai sponsor. Tiket gratis bisa menghubungi saudara Wibi telp ::0817199773.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)